<< EPISODE SEBELUMNYA
Episode 2.
Hari pertama itu, aku dapat teman baru, namanya Novita. Awalnya iseng-iseng aja, asal nanya sama orang. "Tes di Fakultas Ekonomi juga ya?" (aku tes-nya di fakultas itu).
Dia ngangguk sambil senyum, "Iya."
"Nggak ke bawah?" Letak tempat tesku memang di lantai satu, sementara waktu itu aku ada di lantai dua.
"Iya, nanti aja."
"Oh yaudah, aku duluan ya?"
"Ya...."
Aku turun ke lantai bawah. Cari tempat yang paling enak buat duduk.
Pintu ruangan tes masih belum dibuka. Aku duduk-duduk di luar, sambil buka dan baca-baca buku yang aku pinjam dari Fida.
Ini pertama kalinya aku belajar TPA pakai buku.Biasanya cuma cari-cari soal dari internet, atau dari teman-teman facebook yang tergabung di dalam grup 'SNMPTN 2013'
Lagi asyik-asyik baca, eeh, tau-tau si 'dia' yang tadi kuajakin ngobrol, datang mendekat.
"Hai!" sapanya.
"Hai, duduk sini," aku nawarin tempat duduk. Trus, kita kenalan deh.
Dia bilang, namanya Novita.Asalnya dari Temanggung. Aku dan dia mengakrab dengan cepat. Dari situ, aku ngomong blak-blakan sama dia.
"Sepatuku nggak ada talinya."
Dia ngeliat ke sepatu aku, lalu tertawa kecil. Aku cerita sama dia soal sepatu. Bla... bla... bla... terus kita belajar bareng.
Dari cerita Novita, aku tahu kalau ternyata ruangan tesku dan ruangan tesnya berbeda. Cuma masih sama-sama di lantai satu. Letaknya berseberangan gitu. Novita minta nomor handphone-ku, biar nanti bisa janjian ketemu dimana (soswit amat, haha~)
Lalu... inilah saat yang paling ditunggu-tunggu. Pengawas ruangan datang dan mulai memutar kunci ruangan. Cklek!
"Ayo silahkan masuk!" kata bapak pengawas.
Aku dan Novita dadah-dadah di depan pintu ruangan masing-masing.
"Ntar ketemu lagi ya?" katanya.
"Okeh!"
Yah, bismillah, semoga berhasil!
_______________
Menit demi menit di dalam ruangan berlalu dalam ketegangan. Rasanya badanku mulai berkeringat dingin. Sangat dingin. Yaa gara-gara ada AC juga, sih. *toeww!*
Tigapuluh menit pertama digunakan untuk mengisi data diri. Sambil menunggu saatnya mengerjakan soal, aku sempatkan untuk menyibukkan diri dengan doa-doa yang kupanjatkan dalam hati. 'Ya Allah... lancarkanlah urusanku hari ini. Bantulah hamba-Mu ini, Ya Allah...' aku terus berkomat-kamit. Takut banget kalau sampai gagal. Ini udah hari penentuan. Uhh... payahnya, aku baru sadar kalau ternyata, ingatan tentang materi yang kupelajari masih belum sempurna betul.
Setengah jam berlalu, sampai akhirnya terdengar bunyi 'ngiuung... ngiuuungg...'. Bunyi sirene yang menandakan awal dimulainya pengerjaan soal.
"Yak, silahkan dikerjakan!" bapak pengawas memberi komando. Peserta sekelas pada krasak-krusuk membuka lembar soalnya.
Glek! Soal macam apa ini? Entah kenapa, perasaanku mencelos. Banyak bbuangeett...??
Duhai... emakku yang nun jauh di sana... doakanlah anak gadis kesayanganmu ini...! Glek!
_______________
Detik-detik terasa melambat, sekaligus berkejaran. Aiih, pokoknya, rasanya kacau balau lah! Takut nggak bisa ngerjain, takut banyak yang salah... dan lagi soal-soal MTK-nya, hadeh... 'gurih' banget. Aku cengar-cengir aja ngeliatinnya. Ngghh, tau sendiri aku orangnya kagetan kalau ngeliat rumus, pake dikasih soal MTK segala, lagi!
Eehh, ampun, Pak! ~mo dijitak ama bapak pengawasnya pake sepatu tak bertali~
Aku terus sibuk dengan soal-soal TPA-ku. Soalku dengan soal peserta lain ternyata berbeda-beda. Berasa kayak UN dah!
Singkatnya, karena aku nggak ingin memperpanjang cerita penuh sengsara ini, waktu mengerjakan soal pun habis sudah. Nguuung... nguuungg... sirene yang sama terdengar lagi.
"Silahkan dikumpulkan!"
Set set set, soal-soal itu pun telah berpindah ke tangan pengawas. Selesai.
Kami keluar ruangan. Huaahh... lega bercampur deg-degan. Masih ada banyak soal yang belum aku kerjakan. Bodo ah!
Aku ketemu lagi sama Novita. Belajar lagi, ngobrol lagi. Trus agak siangan gitu, ada TKDU (Tes Kemampuan Dasar Umum). Masuk lagii, ngerjain soal, dan keluar lagii...!
Aku malas cerita. Pusing.
_______________
Usai berurusan dengan TPA dan TKDU, aku pergi ke Fakultas Kedokteran. Ketemu sama Fida yang kebagian tempat tes di sana. Terus, kita berdua ke Fakultas Teknik, tepatnya ke Geodesi buat nyusul Fina. Begitu klop bertiga, kita balik deh ke kosan. Naik angkot. Pada berisik cerita tentang hasil tes tadi pagi.
Hh... jadi agak menyesal. Aku merasa belum bisa memberikan hasil yang terbaik. Jawabanku banyak yang ngawur dan hanya memperturutkan nafsu... eh, feeling. Tauk deh, yang benar berapa, yang salah berapa. Tawakkaltu 'alallah.
_______________
Siangnya di kosan.
Lagi pada suntuk tuh, ngadepin soal-soal yang seabrek buat latihan Tes Kemampuan SOSHUM besok. Isi soalnya tentang permasalahan yang berbau-bau sosial gitu deh. Karena jenuh dengan buku-buku tebal di depan hidung, Fida dan Fina ngajakin pergi ke luar, jalan-jalan.
Aku males ah. Jadi ngejongkrok aja di kamar kosan, mantengin tivi sambil ngemil.
"Yakin nih, nggak mau ikutan?" Fida nawarin lagi. Aku masih keukeuh geleng-geleng kepala.
"Ya udah, kita pergi dulu ya? Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam.. hati-hati!"
Mereka keluar kamar dan pergi entah ke mana. Sampai waktu Ashar, aku masih aja nonton tivi, ngemil sambil sesekali buka buku dan mempelajari isinya.
Beberapa saat kemudian, mereka balik lagi ke kosan. Ceilaaa, abis belanja, jeung? Bawaanya banyak amat.
Aku dibeliin cilok, dan sesuatu yang bikin aku mesem nahan ketawa. Tali sepatu.
"Tadi mampir ke toko aksesoris, jadi sekalian beli," Fida senyum.
Jadi terharu. "Makasih, ya...."
Akhirnya, besok sepatuku nggak bakalan gundul lagi.
______________
tubi kontinyut >>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar