Ketika
duduk di bangku Sekolah Dasar sampai SLTA, yang diajarkan guru-guru kita
tentang antonim hanya sebatas “antonim=lawan kata”. Misal : gelap lawan katanya
terang, tua lawan katanya muda, kurus lawan katanya gemuk, dan seterusnya.
Ternyata,
pembahasan tentang antonim nggak sesederhana itu, loh. Karena antonim terbagi
dalam beberapa sifat.
Antonim,
selain disebut perlawanan kata, nama lainnya adalah oposisi. Nah, ada berapa macam sih, oposisi itu? Yuk kita simak! Cekidot! ;)
1. Oposisi Mutlak
Oposisi
mutlak adalah oposisi yang bersifat ‘ya’ atau ‘tidak. Pertentangan maknanya
bersifat mutlak. Artinya, jika salah satunya berlaku, maka yang lain tidak
berlaku.
Contoh
: hidup >< mati
Orang
kalau nggak hidup, disebut mati. Kalau nggak mati, disebut hidup. Kalau mati suri? Ya tetep aja itu
namanya mati, walaupun kemudian hidup lagi. :D
Contoh
lainnya adalah laki-laki >< perempuan. Walaupun dia waria, tetap saja dia
laki-laki. Walaupun tomboy, ya sejatinya dia perempuan.
2.
Oposisi Kutub/ Oposisi Polar
Oposisi
kutub atau oposisi polar adalah oposisi yang tidak terdapat pertentangan mutlak
di dalamnya. Oposisi ini bersifat gradasi. Artinya, ada tingkatan makna pada
kata (seperti ‘agak’, ‘sangat’,... dsb)
Contoh
: panjang >< pendek
Kita
nggak tahu yang disebut ‘panjang’ itu yang ukurannya seberapa, begitupun dengan
yang pendek. Bisa saja kita katakan “sangat panjang >< sangat pendek”,
“agak panjang >< agak pendek”, “sangat panjang >< agak pendek”,
“agak panjang >< sangat pendek”... dst.
Contoh
lainnya seperti : luas >< sempit, besar >< kecil, bagus ><
jelek, rajin >< malas, kotor >< bersih,... dst.
3. Oposisi Relasional
Oposisi
relasional menunjukkan bahwa sebuah kata hadir karena adanya kata lain.
Contoh
: penjual >< pembeli
Adanya’penjual’
karena ada ‘pembeli’.
Contoh
lain : murid ><guru, dosen >< mahasiswa, suami ><istri, dsb.
4. Oposisi Majemuk
Oposisi
Majemuk adalah oposisi yang mempunyai banyak anggota ; alternatifnya lebih dari
satu.
Contoh
:berdiri >< duduk (?)
Belum
tentu. Bisa saja berdiri >< berbaring, atau berdiri >< jongkok, atau
berlawanan dengan tiarap, tengkurap, sujud, dst.
Contoh
lain : menangis >< tertawa, tersenyum, nyengir,... dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar