Rasanya ngampus itu... supeeerrrr sekali! Nggak sekedar
‘mejikuhibiniu’, tapi ada juga ‘warna-warna lain’ yang nggak kita dapati di
bangku sekolah.
Jadi anak kuliahan itu enak. Waktu luangnya banyak.
Apalagi yang seharinya cuma dapat satu makul. Wuah... emang bener banget kalau
mahasiswa itu dikatakan ‘kupu-kupu’, alias ‘kuliah-pulang kuliah-pulang’.
Makanya, karena waktu luangnya banyak banget dan hanya akan terbuang percuma
jika sekedar dipakai berleha-leha, akan lebih asyik kalau kita gunakan untuk
ikut berorganisasi.
Di kampus, ada banyak oganisasi dan UKM (semacam ekstrakulikuler)
yang bisa diikuti. Asyiknya lagi, kita bisa memilih lebih dari satu, lebih dari
dua, lebih dari tiga,... pokoknya, be
active aja! Nah, dengan banyak pengalaman berorganisasi, kita juga
sekaligus mengasah kemampuan kita dan bisa mempermudah jalan kita untuk mencari
pekerjaan suatu saat nanti. Yeah... secara, perusahaan-perusahaan , kan
nyarinya karyawan/pegawai yang aktif dan doyan loncat sana-sini, haha....
Oh iya, serunya lagi nih, jadi anak kampus itu juga bisa
mempermudah kita untuk bertemu dengan orang-orang penting. Tokoh-tokoh terkenal
yang sering muncul di layar televisi, bisa kita temui secara langsung, face to face! Merasakan aura kesuksesan yang
terpancar dari wajahnya... wadoh! Iya loh, kita bisa dipertemukan dengan para
tokoh di dunia politik (gubernur, menteri, presiden, wakil presiden, calon
presiden, dsb), penulis, penyanyi, comic,...
eeh, artis-artis lainnya juga ada. Pokoknya, nggak kaget lagi deh, kalau ada
artis-artis nongol di kampus.
Ketiga, kita adalah ‘wakil rakyat’ yang menyuarakan
aspirasi mereka. Pernah denger kan, ada mahasiswa yang suka demo, turun ke
jalan, bawa-bawa spanduk, dll? Nah, tujuannya untuk menyampaikan suara hati
rakyat (suara hati?). Jadi ibaratnya, kita itu kayak penyambung lidah
masyarakat. Trus udah gitu, menyandang status sebagai mahasiswa juga dipandang
lain oleh masyarakat. Umm... gimana ya ngejelasinnya? Pokoknya, dikasih
kemudahan-kemudahan lah, jadi berasa dimanja masyarakat, uhm!
Contohnya aja nih ya, pas aku ikutan UKM Riset dan Bisnis
(R’nB namanya), ketika kami diminta latihan berbisnis (waktu itu jualan di
Malioboro), para pembelinya pada ngeborong piscok yang aku jual, pas mereka
tahu kalau aku dan kawan-kawan adalah para mahasiswa dan –ehm, kerennya lagi, –
kita lagi belajar berbisnis. Hehe... langsung pada luluh deh tuh.
Alhamdulillah... pulang-pulang bawa duit banyak! ^^
Enaknya lagi... umm... apa ya?
Oh iya, kita bisa pakai baju apapun yang kita suka,
selama itu pantas, sopan, dan nggak melanggar norma (eh loh? O.o). Jadi nggak
ada tuh, aturannya harus pakai seragam, harus pake sepatu item, bertali pula,
harus pakai dasi,... dll dsb dst. Dan yang pasti, nggak pakai acara sita-sitaan
hp kalau ketahuan bawa (hihii, peace...^_^)
Ada lagi nih, yang bikin seru. Orang-orang di kampus
biasanya berasal dari daerah yang berbeda-beda (heterogen), ada yang dari luar
kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Yang bikin asyik, kalau kita berteman
sama mereka, kita bisa tuker-tukeran bahasa. Alhasil, kita jadi tahu ragam
bahasa yang terdapat di negara kita tercinta. Seru banget!
Selain bahasa, kita juga bisa berbagi ilmu. Kalau kita
punya teman beda jurusan, kita bisa tanya-tanya tentang materi apa saja yang ia
kuasai, begitupun sebaliknya; teman kita menjadikan diri kita sebagai ‘guru’
mereka. Tuker-tukeran ilmu, jadi tambah pengetahuan. Yai!
Masa-masa jadi mahasiswa adalah masa yang paling asyik
untuk belajar berbisnis. Biasanya, dalam fase ini, akan ada keinginan untuk
mencari pekerjaan, sebagai kegiatan sampingan di luar kuliah. Ide-ide yang
muncul untuk mengawali bisnis bisa beragam. Huah, saat yang menggebu-gebu
seperti ini, sayang kalau dilewatin begitu saja.
...........
Tapi, teman... di balik semua itu, masa-masa sekolah juga
tetap punya kenangan yang nggak tergantikan di bangku perkuliahan. Nggak kayak
di kampus, di sekolah punya guru BK yang selalu berbaik hati mengingatkan jika
kita melakukan kesalahan. Guru-guru masih bisa ngasih perhatian, masih ngurusin
kita kayak putra-putinya sendiri...
Kalau di kampus mah,
beda. Kita harus bisa mengurus diri sendiri. Kalau sampai kudet, ketinggalan info-info penting, ya diri kita sendiri yang
harus disalahin. Siapa suruh nggak mau aktif?
Nah, karena kehidupan di kamppus begitu heterogen, kita
juga harus pandai-pandai membawa diri dan mensikapi situasi. Kalau nggak,
bisa-bisa kita jadi gampang kebawa-bawa dan terseret pergaulan yang kurang
sehat.
Ya, mau-nggak mau, emang nggak bisa dipungkiri sih,
kehidupan di kampus memang beragam warnanya.Jadi, pinta-pintarlah memilih
‘warna’ biar nggak menyesal nantinya.
Yap, itu tadi sekelumit cerita tentang serunya ngampus
dan hal-hal lain seputar perkuliahan. Uhm, baru semester pertama, belum
ngerasain mumetnya bikin skripsi, hehei.
Sekian.=)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar