Senin, 13 April 2020

TEKS DISKUSI

Perkembangan teknologi di bidang informasi yang begitu pesat, disadari atau tidak, telah membuat setiap masalah dan peristiwa begitu cepat diketahui oleh pembaca. Tak jarang, masalah dan peristiwa tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan pembaca. Sikap pro dan kontra tentang sebuah masalah sering kali disajikan dalam teks diskusi.

Perhatikan teks berikut.


Makan Mi Instan Dicampur Nasi




Mi instan termasuk salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Mi cepat saji ini sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak. Untuk menikmatinya, cukup dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada di dalam paketnya. Begitu praktis dan mudahnya mi instan ini disajikan. Bahkan, sering kali, mi instan ini disajikan dengan dicampur nasi sebagai pengganti sayur.

Secara medis, mengonsumsi mi instan yang dicampur dengan nasi dapat meningkatkan risiko diabetes. Meskipun mi instan menawarkan cita rasa yang menggugah selera makan, kandungan nutrisi di dalamnya hampir tidak ada. Mi instan justru mengandung berbagai jenis senyawa yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit diabetes.

Mi instan juga mengandung lemak. Jenis senyawa tersebut akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes. Obesitas merupakan salah satu faktor pemicu munculnya diabetes. Meningkatnya kadar lemak dalam tubuh kita secara drastis akan menyebabkan resistensi insulin. Padahal, insulin sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengontrol jumlah gula dalam darah. Oleh karena itu, lebih baik menghindari mi instan yang dicampur dengan nasi daripada hanya mengikuti selera makan yang akan berdampak serius terhadap kesehatan tubuh.

Meskipun demikian, banyak kalangan yang berpendapat bahwa tak masalah apabila makan mi dicampur nasi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang menganggap nasi sebagai makanan pokok. Selain praktis, mi instan juga bisa menjadi pengganti sayur atau lauk-pauk yang bisa dicampur dengan nasi. Selain dapat menghilangkan rasa lapar, mi instan juga bisa menghemat waktu. Selama tidak dijadikan sebagai menu harian, mi instan bercampur nasi bisa dijadikan sebagai menu selingan sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Kalau memang benar bahwa makan mi instan bercampur nasi memiliki risiko terhadap penyakit diabetes, kita memang perlu berhati-hati mengonsumsinya. Kalau hanya sesekali dikonsumsi sebagai selingan, mungkin risikonya tidak terlalu fatal. Namun, kalau terlalu sering, apalagi dijadikan sebagai kebiasaan, kita harus menghindarinya. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

(Dirangkum dari berbagai sumber)

*****


Nah, setelah membaca teks tersebut, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Topik apakah yang dibahas dalam teks tersebut?

2. Mengapa mi instan dikatakan cukup praktis dan mudah dalam mengonsumsinya?

3. Mengapa mi instan yang dicampur dengan nasi dapat meningkatkan risiko diabetes?

4. Mengapa obesitas dianggap sebagai salah satu faktor pemicu munculnya diabetes?

5. Mengapa masih banyak kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa mi yang dicampur dengan nasi tidak menimbulkan masalah?

6. Informasi apa yang kamu dapatkan dari teks tersebut? Coba ceritakan kembali isi teks dalam bentuk rangkuman, minimal satu paragraf!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar