Betapa cepatnya waktu berlalu. Satu demi satu teman-temanku mengakhiri masa lajang mereka dan menempuh hidup baru. Mereka telah menemukan pasangan masing-masing, sementara aku berulang kali menjadi saksi setiap pernikahan itu digelar. Cantiknya teman-temanku, pikirku. Dalam balutan gaun pengantin, mereka terlihat anggun dan dewasa.
Jika dipikir-pikir, kita dibesarkan dalam waktu yang sama. bersekolah di madrasah yang sama. Menjalani hari dengan setumpuk PR dan pengajaran guru yang sama. Makan dari warung yang sama. Dijejali tugas, UTS, UAS, dan macam-macam ujian lain yang sama. Usia kita pun tidak jauh berbeda. Hasrat labil kita membuat masa remaja terasa penuh dengan cerita.
Tapi,benar juga kata pepatah. Kedewasaan memang tidak ditentukan dari faktor usia. Ketika jiwa dan kepribadian kita telah matang dan cerdas menyikapi hidup, itulah saat dimana kita pantas disebut dewasa. Dan, kalian dewasa lebih cepat dibanding diriku, teman-teman. Aku terlalu kekanak-kanakan jika diajak bicara pernikahan. :D
Mungkin disaat kalian bercakap tentang walimahan dengan sangat menggebu-gebu, aku masih santai menanggapi sambil ngemut permen lollipop. Ketika kalian sibuk mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu, aku masih asyik menjatuhkan diri dalam kenikmatan masa remaja. Terlalu banyak hal yang terasa sayang dilewatkan. Aku masih ingin menikmati kesendirian dengan senikmat-nikmatnya, sampai masa itu tiba--saat dimana aku sudah harus menjadi dewasa setelah bertemu dengan jodohnya. :)
Patut kuakui, kalian cerdas dengan kedewasaan kalian. Belum tentu diriku bisa sesiap kalian. Aku masih ingin hidup dalam 'keegoisanku'. Masih ingin pergi jalan-jalan, mencari pengalaman, menemukan lebih banyak teman. Aku ingin asyik dalam kesendirianku, sampai kutemukan kedewasaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar